Mengulik Potensi UMKM di Desa Gayam, Mahasiswa Lakukan Survey

Sumarno 20 Agustus 2022 18:38:48 WIB

Gayam, Panggul - Dalam upaya menanggulangi masalah perekonomian di Desa Gayam, Divisi Ekonomi KKN Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung melaksanakan kegiatan survei produk-produk UMKM masyarakat desa Gayam pada tanggal 28 Juli 2022. Informasi lokasi UMKM tersebut didapatkan dari penduduk setempat Desa Gayam. Salah satu warga mengatakan bahwa "salah satu produk makanan unggulan dari Desa Gayam sendiri adalah brondong ketan".

Brondong ketan merupakan jajanan khas Kabupaten Trenggalek tepatnya di dusun Jati Desa Gayam Kecamatan Panggul, di mana jajanan ini dibuat dari beras ketan yang telah dijemur selama beberapa minggu dan diolah dengan cara disangrai. Menurut Sujadi brondong ketan merupakan jajanan tradisional yang hanya bisa dibuat oleh masyarakat Dusun Jati secara turun-temurun. Jajanan ini memiliki rasa yang manis dan gurih.  Pilihan rasanya ada tiga yakni rasa jahe, pandan dan vanili. pembuatan brondong ketan tidak menggunakan bahan pengawet. Jadi aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak hingga orang dewasa.

Proses pembuatan brondong ketan dimulai dari membersihkan ketan. Ketan dibersihkan dari sisa-sisa tanah yang menempel ketika penjemuran. Setelah bersih ketan disangrai di atas tungku sambil di aduk menggunakan merang. Setelah ketan mulai meletus ditutup dengan kain untuk menghindari percikan. Setelah semua ketan matang, diangkat dan didiamkan sampai ketan tersebut dingin. Ketan yang sudah di dinginkan tersebut dipilah dan dipisahkan dengan ketan yang belum matang. Ketan yang telah matang dicampur dengan gula merah yang telah dicairkan. Setelah merata ketan dibentuk menjadi bulatan kecil. Jika sudah semuanya, lalu dipanggang di atas tungku. Dan brondong ketan siap untuk dikemas dan dipasarkan.

"Brondong ketan dijual dengan harga yang murah, mulai dari harga Rp. 5.000 untuk yang standard sampai dengan harga Rp. 10.000 dengan isi besar." Ujar pak Sujadi. Pemasaran produk jajanan ini terbilang masih minim atau hanya dijual ketika terdapat pesanan dan dititipkan di toko-toko. Sehingga penghasilan yang didapatkan tidak tentu. Dari permasalahan ini, Kami dari divisi ekonomi KKN UIN SATU Tulungagung mencoba untuk memasarkan produk jajanan brondong ketan dilakukan secara online atau dijual melalui media online. Penjualan yang dilakukan secara online ini diharapkan dapat membantu untuk meningkatkan hasil perekonomian masyarakat Desa Gayam.

(Gayam 2/ Andhika Ananda Putra dan Wahyu Oki)

Komentar atas Mengulik Potensi UMKM di Desa Gayam, Mahasiswa Lakukan Survey

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookTwitterGoogle PlussYoutubeInstagram

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah pengunjung

Lokasi GAYAM

tampilkan dalam peta lebih besar