Desa GAYAM

Gayam, Panggul – 55 Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah (SATU) Tulungagung mengadakan kegiatan pembukaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler multisektoral gelombang II tahun 2022 di desa Gayam, Panggul, Trenggalek.

Kegiatan pembukaan dilaksanakan pada tanggal 25 Juli 2022, bertempat di Balai Desa Gayam, Panggul, Trenggalek. Tercatat ada kurang lebih 55 mahasiswa dari berbagai jurusan yang akan melaksanakan kegiatan KKN di desa Gayam. 55 mahasiswa tersebut kemudian dibagi ke dalam 3 kelompok besar  yakni kelompok Gayam 1, kelompok Gayam 2, kelompok Gayam 3.

Dalam acara tersebut, hadir Pak Suparli selaku Kepala Desa Gayam beserta jajaran perangkat desa, serta beberapa perwakilan dari masyarakat desa Gayam. Turut hadir juga 3 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari masing-masing kelompok KKN desa Gayam untuk mengikuti acara pembukaan. Ketiga DPL tersebut antara lain Ali Abdur Rohman, S.Ud., M.Ag. (selaku DPL kelompok Gayam 1), Hafidz Rosyidiana, M.Pd. (selaku DPL kelompok Gayam 2), dan Fionna Christabella S.Sn. M.A. (selaku DPL kelompok Gayam 3).

KKN Reguler Multisektoral gelombang II ini mengambil tema yang cukup menarik yakni “Moderasi Beragama dan Pemberdayaan Masyarakat Multisektoral Berbasis Potensi Wisata Lokal”. Pengambilan tema tersebut ditujukan agar para mahasiswa ketika melakukan KKN nantinya dapat melakukan penyuluhan terkait moderasi beragama di wilayah desa.

Selain itu, dengan adanya tema di atas mahasiswa juga diharapkan dapat membantu masyarakat menggali dan mengembangkan potensi wisata lokal yang ada di sekitarnya. Wisata lokal tersebut nantinya akan menjadi aset dalam melakukan branding terhadap desa.

Pak Suparli, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dirinya secara pribadi sekaligus mewakili masyarakat desa Gayam menerima dengan sepenuh hati kedatangan dari para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN.

“Saya pribadi, beserta perwakilan dari desa menyambut baik kedatangan adik-adik yang tengah melakukan KKN di desa Gayam ini, saya percaya adik-adik mahasiswa mempunyai berbagai pemikiran yang inovatif, untuk bersama-sama kita membangun desa Gayam yang lebih baik ke depannya”, ujar beliau saat sambutan.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan bahwa desa Gayam merupakan desa dengan wilayah yang relatif kecil. Namun, meski wilayahnya kecil potensi wisata dan keragaman budayanya tidak bisa diragukan.

“Desa Gayam ini bisa dibilang kecil. Dataran rendahnya hanya sekitar 40% saja, sisanya adalah dataran tinggi. Meski begitu, desa Gayam ini mempunyai potensi baik wisata maupun budaya yang beragam untuk bisa dikembangkan lagi”, tambah beliau.

Perlu diketahui, KKN sendiri merupakan salah satu program wajib kampus bagi mahasiswa yang sedang menempuh bagian akhir dari program pendidikan S-1. Program ini merupakan kewajiban bagi setiap mahasiswa, mengingat KKN menjadi salah satu implementasi dari Tri Darma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pendidikan, dan Pengabdian).

Tujuan inti dari dilaksanakannya KKN adalah mendewasakan alam pikiran mahasiswa untuk melaksanakan penelitian sekaligus pemecahan masalah yang ada dalam diri masyarakat. Mahasiswa juga diharapkan akan siap ketika terjun di masyarakat pasca melakukan proses pembelajaran formal.

Terakhir, KKN juga dilakukan sebagai tanggung jawab moral perguruan tinggi dalam memberikan kebermanfaatan terhadap masyarakat sekitar. Kebermanfaatan tersebut menjadi keharusan bersama untuk dilaksanakan bagi pendidik maupun pembelajar baik secara individual maupun komunal.

(Gayam 2/Muhammad Syafi’ul Fajar)